RSS

KARANGAN PERTAMA - KU




   TIARA an - NYA KEKUATAN WANITA Dalam Bingkai Permasalahan
         
               “ Dalam diri wanita mengalir darah – darah juang yang tinggi Untuk melangkah ke  masa depan dengan cahaya ilahi…….”
                                                   
                                                      Pengantar Penulis
       
                Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan cahaya ilahinya, sehingga dapat rampung risalah ini dengan baik meski belum sesempurna risalah – risalah yang lainnya. Sholawat serta salam selalu terhaturkan kepada Rasulullah Saw untuk keberkahan risalah ini. Adanya kaum wanita masih menjadi bagian yang tidak pernah terselesaikan dan tiada ujungnya diperbincangkan. Baik dalam permusyawarahan diskusi umum hingga gerakan pembelaan atas keberadaan wanita tersebut.
               Disini wanita dapat ditempatkan pada tempat terhormat, yang mana dalam kesetaraan Gender ini benar- benar diadakan. Bukan keterbatasan aktivitas oleh wanita tapi, kebebasannya dalam menitih karier yang diinginkan tanpa adanya halangan yang memberhentikannya. Sejarah lalu, wanita dianggap aib bagi suatu keluarga bahkan wanita diperlakukan tidak manusiawi seperti dikubur hidup – hidup, dianiaya tanpa sebab.
              Dan sekarang, wanita hadir dengan power heronya mampu menyaingi keberadaan kaum pria. Kekuatan sangat besar yang dimiliki wanita dapat menyamai apa yang ada pada seorang pria, terbukti dalam keikutsertaannya dalam berbagai organisasi, keberadaannya dalam suatu kepemimpinan, juga peran penting wanita dalam sebuah keluarga. Demikian apa yang dapat disampaikan oleh penulis. Semoga apa yang telah ditulis dapat menjadi bagian dari perubahan menuju masyarakat yang menghormati dan memberikan keadilan terhadap kaum wanita secara tepat dan benar.
             
                                                            DAFTAR ISI 

*Pengantar Penulis…………………………………………… * Daftar Isi………………………………………………………….. * A. Sejarah Kepemimpinan Kaum Wanita……………. * B. Peran Penting Wanita dalam Rumah Tangga….. * C. Permasalahan yang Menimpa Wanita……………. * D. Partisipasi Wanita dalam Dunia Politik…………… * E. Pandangan Mengenai Wanita ………………………. * Penutup………………………………………………………….. * Daftar Pustaka………………………………………………….
                      
               Ku persembahkan Karyaku ini dengan tulus kepada Orang Tua ku, Keluarga tersayang ku, Dan Sahabat Terbaik ku yang berulang tahun, Chris – Taniyah
                                        

                            A. SEJARAH KEPEMIMPINAN KAUM WANITA
     
           Secara biologis terdapat klaim yang sudah menjadi karakter wanita. Pada umumnya wanita dianggap lemah dan lambat secara fisik, yang hanya bisa bergantung pada pria. Dibalik kehakikatan wanita tersebut, wanita ingin memecahkan hakikat yang melekat, sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan pembaharuan yang lebih baik. Kini wanita mengambil peran dari pria yaitu wanita power yang berarti seorang wanita yang mempunyai kekuatan yang tidak kalah hebatnya dengan apa yang dimiliki pria. Terbukti dalam sejarah wanita, yang mengambil alih kepemimpinan pria.
      Seorang wanita yang tangguh dan mampu berperan dalam segala bidang kehidupan, termasuk dalam bidang kepemimpinan kaum wanita. Bahkan dalam dunia tasawuf, wanita dapat masuk dalam derajat rijjal, yaitu orang- orang yang perkasa yang melebihi kemampuan pria biasa. Fungsi kepemimpinan wanita bukanlah sebuah kecacatan, sebagaimana yang pernah diperdebatkan banyak pihak.Dalam perkembangannya, peran kepemimpinan telah mendudukkan banyak kaum wanita dalam beragam profesi. Sejarah cukup memberikan catatan dan banyak bukti peran kepemimpinan diambil oleh kaum wanita di berbagai belahan dunia.
      Dalam sejarah singkat kepemimpinan kaum wanita, salah satunya adalah kepemimpinan ratu Kalinyamat. Dimana peran tokoh wanita ini memimpin rakyatnya dengan kewibawaan yang adil dan tangguh. Beliau adalah seorang adipati yang memimpin kadipaten Jepara yang mana memegang penuh kekuasaan tersebut. Terbukti dalam kepemimpinan ratu Kalinyamat ini, kekuasaannya mendapatkan kesuksesan yang besar. Yang mana seorang menandakan perannya dalam berbagai bidang apapun di dunia, termasuk bidang kepemimpinan tersebut. Sejarah kepemimpinan wanita, yang tidak kalah hebatnya adalah sejarah kepemimpinan Raden Ajeng Kartini. Beliau adalah pelopor gerakan Emansipasi Wanita, yang dapat menciptakan gagasan- gagasan yang brilian untuk para golongan kaum wanita dan seluruh bangsa. Dalam peran Kartini disini, sangat mempengaruhi masa depan yang kelak akan wanita alami. Jadi, peran wanita dalam kepemimpinannya adalah penting bagi kita kaum wanita, untuk menuju masa yang bebas dari keterpurukan.
      Kepemimpinan Kartini mengubah paradigma dan kultur feodalisme dengan mengajak para wanita untuk membebaskan diri dari belenggu keterbelakangan dan kebodohan. Dalam buku ciptaannya, terdapat banyak sekali karangan- karangan beliau mengenai peran wanita dan sejarahnya.Beliau hanya ingin keadilan dalam kesetaraan hak- hak wanita dan pria, bukan keterbelakangan wanita yang selalu dianggap rendahan oleh pria. Pria dan wanita adalah manusia yang mempunyai beragam kelebihan dan berbagai perbedaan. Dalam islam pria dan wanita dikatakan sebagai wanita yang setara, yang menjadi perbedaan adalah tingkat ketaatannya antara mereka berdua.Dalam firman Allah pada surat al- Ahzab : 35 “ Sesungguhnya laki- laki dan perempuan yang muslim,laki- laki dan perempuan yang mukmin, laki- laki dan perempuan yang yang tetap dalam ketaatannya, laki- laki dan perempuan yang benar, laki- laki dan perempuan yang sabar, laki- laki dan perempuan yang khusyuk, laki- laki dan perempuan yang bersedekah, laki- laki dan perempuan yang berpuasa, laki- laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki- laki dan perempuan yang banyak menyebut nama allah yang telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar “.
          Sejak keberadaan beliau, wanita mencoba memperbaiki nilai- nilai yang dianggap tidak lazim lagi untuk wanita.Dengan perjuangan beliau yang tiada henti, akhirnyakini dapat merasakan hasil dari perjuangan beliau, yaitu mendapatkan hak- hak yang sama seperti pria. Walaupun dalam bidang apapun, termasuk dalam bidang pendidikan. Seperti dikisahkan dalam kepemimpinan Benizer Bhuto, seorang kepala negara pakistan. Pada waktu itu terdapat banyak kontroversi yang menolak kepemimpinannya.Penyebabnya adalah perkataan Rasulullah yang diadopsi bangsa pakistan yang menyatakan bahwa, “ Tidak akan pernah sukses sebuah kaum yang menyerahkan kepemimpinannya pada wanita “. Pada dasarnya, sukses tidaknya kepemimpinan wanita bukan karena kemampuan wanita separo pria. Melainkan bergantung pada penerimaan mayoritas kaum pria dalam kepemimpinannya itu. Jika dalam kepemimpinan wanita disini tidak mendapatkan dukungan penuh dari kaum pria.Apa daya kepemimpinan wanita tidak akan dapat berkuasa dengan baik.
            Tapi, bukan harga mati melainkan harga yang masih bisa ditawar. Sejarah lain kepemimpinan wanita adalah kepemimpinan Ratu Bilqis yang memimpin negri Saba’ yang mana dalam kepemimpinannya ini beliau dapat membawa negrinya pada kemakmuran yang hampir menandingi kepemimpinan kerajaan Nabi Sulaiman as. Terdapat wanita yang menjadi pemimpin yang hebat, hanya karena kecerdasannya atau hanya karena dirinya terdapat garis keturunan kepemimpinan, ada pula karena wanita tersebut memang pantas menjadi pemimpin yang hebat. Dalam posisi kenegaraan, tutut dan megawati adalah dua wanita yang memiliki potensi kepemimpinan negara berdasarkan garis keturunan kepemimpinan. Seorang wanita yang memiliki kecerdasan yang tinggi pun, meski dalam dirinya tidak menyimpan darah keturunan kepemimpinan, dapat menghasilkan sosok wanita yang dalam kepemimpinannya sulit dihentikan kaum pria. Banyak sekali sejarah kepemimpinan wanita yang dapat digunakan untuk pelajaran bagi kita wanita anak bangsa. Wahai kaum wanita, jangan berkecil hati jika harus terus menerus disebut sebagai wanita yang lemah.
         Wanita masa kini adalah penerus perjuangan para pejuang wanita di zaman dulu, yang mana wanita dapat mencapai derajat Rijjal yaitu orang- orang yang perkasa. Maksud dari perkasa disini bukan orang yang kuat pukulannya.Tapi, orang yang perkasa adalah orang – orang yang mampu menahan hawa nafsunya. Realita yang ada, pemimpin hany mementingkan ego-nya semata.Korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela dimana- mana. Pemimpin yang amanah- lah yang mampu menjadi pemimpin yang baik untuk para umatnya.Hanya mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja tidak cukup. Pemimpin yang tangguh adalah pemimpin yang bertanggung jawab dalam apapun yang ia pimpin. Kepemimpinan bukan tertuju pada keperkasaan dan kekuatan saja. Tapi, ilmu dan akhlakul karimah dari pemimpin sendiri juga teramat sangat penting. Dengan perasaan yang ada pada wanita, ilmu tinggi yang dimilikinya, serta akhlakul karimah yang kamil, menjadikan wanita pantas mencapai derajat kepemimpinan yaitu derajat rijjal yang mampu menjadi pemimpin di atas kaum pria. Jangan terus beranggapan wanita selalu mengalah dan tubduk pada pria.Tapi, kalian wahai kaum wanita cobalah menciptakan perubahan- perubahan besar tentang hakikat wanita tersebut.
           Wanita adalah pejuang sejati, bukan keras kepala yang digunakan, tapi perasaan yang lemah lembut- lah yang menjadikan wanita berbeda dari kaum pria. Berbanggalah menjadi wanita, karena Nabi Muhammad SAW meninggikan derajat wanita dengan tiga derajat banding satu dari pria.
               
           Kami para wanita Indonesia Para kaum wanita berjanji Pada diri masing- masing      Untuk menuju masa depan cemerlang Masa depan yang penuh Dengan gemerlap cahaya ilahi Karena kami adalah pejuang sejati Bagi bangsa Indonesia kami Harga diri bangsa kami Terletak pada tatanan diri kami Selamatkan bangsa Indonesia ini Untuk menuju masa depan abadi Oleh, Wanita yang hebat Yang mengalir darah- darah juang  
                     

                             B. PERAN PENTING WANITA DALAM RUMAH TANGGA
        
             Peran penting wanita sebagai ibu dalam posisi ini wanita mempunyai kekuatan terbesar.Dalam hal ini juga wanita tidak dapat terkalahkan. Kedudukan wanita disini sangat menonjol.Yang menentukan sifat dan sikap seorang anak adalah pengajaran seorang ibu yang baik dan tepat. Jika dalam rumah tangga seorang istri ditinggal oleh seorang suami maka, si istri disini masih dapat bertahan hidup meskipun dalam pencarian nafkah si istri melajukannya sendiri.Tapi, dalam masalah membesarkan seorang anak, seorang ibu tidak dapat tergantikan perannya. Tapi, ketika seorang suami disini yang ditinggalkan oleh seorang istri. Apa yang harus dilakukan oleh seorang suami dalam perkembangan pendidikan seorang anak. Memang dalam pencarian nafkah sudah lazim dilakukan. Tapi, mengatasi masalah ini sendirian, dimana dalam hal ini seorang suami membutuhkan campur tangan seorang istri (ibu).
        Selain menjadi kepala keluarga, yang dapat dilakukan dari seorang suami hanyalah mencari nafkah bagi keluarganya saja. Sedang masalah lain yang relevan dengan masalah perkembangan anak, seorang pria (suami) harus dapat menghadirkan peran wanita di dalamnya dan peran wanita disini tidak dapat digantikan oleh orang lain. Dalam sabda Rasulullah SAW, menyatakan bahwa beliau meninggikan kedudukan wanita sebagai seorang ibudaripada kedudukan pria (ayah) dengan kedudukan tiga tingkatan banding satu. Al Ghozali mengungkapkan bahwa nafas seorang ibu memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam menumbuhkan perilaku kebijakan dalam diri seorang anak. Hal ini sangat berpengaruh pada pembentukan seorang anak yang sehat lahir serta batinnya. Dalam sejarah nasional, wanita mempunyai kedudukan dalam penokohannya.
        Terbukti bahwa pada tanggal 22 desember ditetapkan oleh presiden Soekarno sebagai hari ibu nasional. Dimana dalam momentum ini diperingati jasa- jasa seorang ibu yang mana perjuangan menjadi seorang ibu adalah perjuangan keras yang menentukan hidup atau mati seorang anak atau bahkan dirinya sendiri (ibu). Begitu besar jasa yang dilakukan oleh seorang ibu, sampai tidak dapat digambarkan oleh apapun yang menyamai jasa seorang ibu. K.H Abdurrahman Wahid adalah salah satu pemimpin yang hebat di abad ini. Beliau mampu menerjang semua masalah umat yang melingkupinya tanpa adanya beban dan mampu menghadang serangan dan dapat lepas dari perangkap para musuhnya. Tapi, bila dihadapkan dengan wanita yang posisinya sebagai ibu tidak ada yang dapat dilakukan beliau kecuali, harus menyerah dengan segenap ketaatannya. Jadi, beliau mengakui kehebatan seorang ibu. Seorang ibu adalah hembusan angin sejuk yang memberikan kenyamanan dan ketentraman serta kasih sayang ke seluruh sudut ruangan dalam rumahnya.
        Jasa- jasa seorang ibu tidak dapat disamakan dengan apapun sebab, memang jasa yang ibu miliki yang kemudian beliau torehkan teruntuk keluarga, penuh dengan kasih sayang besar, melebihi rasa sayangnya pada dirinya sendiri. Sampai terdapat beberapa kisah yang mana ketika seorang ibu akan melahirkan anak mengalami ketersulitan yang mana kesulitan ini melibatkan nyawa salah satu dari keduanya. Dan pada akhirnya, seorang ibu lebih memilih dirinya daripada seorang anaknya yang harus meninggal dunia. Karena, kasih sayang seorang ibu tidak dapat terbendung. Kekuatan cinta seorang ibu lebih dalam dari sekedar dalamnya samudra, tidak dapat dicapai.
         Ketika Rasulullah SAW, menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari tempat pembaringannya, kemudian beliau bertanya “ Tahukah kalian, siapa syuhada’ dari para umatku?.” Orang- orang menjawab, “ muslim yang mati terbunuh “ Beliau bersabda “ Jika hanya itu para syuhada’ dari umatku sangat sedikit. Muslim yang terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula wanita yang mati ketika bersalin adalah syahid (anak yang menariknya dengan tali pusarnya ke dalam surga ).
        Demikian resiko yang harus ditanggung oleh seorang ibu maka, Rasulullah menganjurkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu yang mengandung dan melahirkannya, melebihi penghormatannya kepada seorang ayah. Sampai dalam takdir ilahi menyatakan bahwa apabila seorang anak disini tidak mau taat kepada seorang ibu maka, hidup si anak tidak akan mencapai tujuan. Singkatnya, si anak menjadi anak yang durhaka yang dimurkai oleh Allah. Sabda Rasulullah Saw, “Surga di telapak kaki ibu “.Demikian pernyataan yang melibatkan seorang ibu dan seorang anak. Derajat seorang ibu lebih tinggi daripada derajat seorang ayah, yang mana menjadikan ibu mendapatkan kedudukan utama daripada ayah. Tapi jangan menjadikan kalian para anak tidak mau taat pada seorang ayah. Mereka adalah orang tua yang mana dalam perjuangan hidup kalian bergantung pada mereka berdua.
       Simbolisasi keberadaan surga di bawah telapak kaki ibu sebagaimana dalam hadist nabi. Menunjukkan bahwa betapa mulyanya posisi wanita sebagai ibu. Kemuliaannya yang ditunjukkan dengan melekatnya simbolisme surga pada seorang ibu. Bahwa dalam posisi ibu disini, Allah memberikan penghormatan terbesar melebihi pria (ayah).
         Ayat Allah di dalam surat Al – Ahqaaf : 15 berbunyi “ Kami perintahkan pada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu ibu dan ayahnya. Ibu mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula “. Peran penting lainnya, selain yang telah disebutkan di atas adalah seorang ibu adalah pengambil keputusan dalam urusan domestik rumah tangga. Semisal ketika seotang anak yang sedang sakit, seorang ibu yang akan menentukan obat apa yang harus dikonsumsi oleh si anak tersebut. Seluruh urusan rumah tangga pemegang kekuasaan penuh terletak pada seorang ibu. Memang pada hakikatnya, pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya.
         Tapi, yang memiliki peran paling penting, yang berkuasa, dan kewajiban – kewajiban untuk mengurusi masalah atau urusan keluarga adalah seorang ibu. Seperti, dalam urusan memasak, mencuci, dan masih banyak lagi urusan rumah tangga yang menjadi kekuasaan seorang ibu. Allah mencatat dan membalas segala hal yang dilakukan seorang istri kepada suaminya.
        Sebagaimana dalam hadist Rasul Saw, “ Apabila seorang istri mencuci pakaian suami maka, Allah menetapkan baginya seribu kebaikan, mengampuni seribu kejelekan, dan mengangkat baginya seribu derajat, dan seluruh apa saja yang terkena sinar matahari memohonkan ampun kepada- nya. Kehadiran seorang ibu dalam rumah tangga digambarkan sebagai sosok orang yang sempurna kepeduliannya dalam berbagai bidang.
        Seorang wanita yang perannya sebagai ibu disini juga digambarkan sebagai seorang yang kuat memiliki andil dalam mendukung kesuksesan atau keberhasilan karier pria (suami). Keberadaan seorang istri tidak hanya sebatas sebagai pendamping suami dan penjaga seorang anak , akan tetapi juga sebagai pendamping secara psikologis bagi anak – anak dan suaminya. Sebagaimana ketika Rasulullah mendapatkan wahyu Allah, kemudian beliau menggigil ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, maka keberadaan wanita disini yaitu istri beliau Siti Khodijah sebagai penenang yang secara psikologis besar sekali pengaruhnya bagi jiwa Rasulullah.
      Kesimpulannya bahwa, citra seorang wanita (ibu ) sebagai pilar atau tiang dalam urusan rumah tangga yang mana keberadaan wanita disini adalah penting yang tahu semua hal tentang rumah dan bertanggung jawab atas segala urusan rumah tangga. Ketika wanita (istri) telah melakukan semuanya dengan ikhlas dan baik. Seorang wanita (istri) disini merasakan kebanggaan tersendiri dan tidak pernah sedikitpun dalam benak seorang ibu terlintas untuk meminta imbalan atau balas jasa atas semua yang telah dilakukan ubtuk keluarganya.
        Dengan demikian, peran seorang ibu dalam rumah tangga adalah penting. Segala urusan rumah tangga baik dalam mengurus anak, mendidik, melayani suami, ketika akan berangkat ke tempat kerjanya yang menyiapkan pakaian serta apa- apa yang akan dibawanya serta dalam hal lainnya yang berhubungan dengan rumah tangga terutama masalah anak. Peran penting wanita dalam rumah tangga jangan disepelekan meski dilihat sekilas tampak ringan dan sepele. Tapi, sungguh partisipasi wanita dalam keluarganya mempunyai peran penting daripada orang lain. Jangan menyepelekan sesuatu.
                    Suatu saat nanti anda akan menyesal mengapa anda menyepelekan suatu tersebut , yang mana anda membutuhkan dalam suatu hal yang ada kaitannya dengan sesuatu yang anda sepelekan tadi. Kebaikan dan jasa seoramng ibu tidak dapat dibalas dengan apapun peran seorang ibu tidak dapat digantikan oleh siapapun karena, kebaikan dan jasa seorang ibu sungguh mulia dimata siapapun.
        Dalam lirik lagu,
                  “ Oh…Ibuku engkaulah wanita yang ku cinta selama hidupku, maafkanlah aku bila ada salah, pengorbananmu tanpa balas jasa. “ Sampai ketika sebuah keluarga ditinggal seorang ibu maka, dalam pondasi kokoh sebuah keluarga ini merasakan ada salah satu tiang yang hilang. Apa yang akan terjadi pada pondasi kokoh tersebut.
         Sudah barang tentu, akan roboh pondasi tersebut. Bahwa, dalam ruang lingkup keluarga merasa benar- benar tidak sanggup menyandang sebuah keluarga tersebut sendiri hanya seorang pria (ayah) tanpa adanya seorang wanita (ibu ).
                             
                       
                           C. PERMASALAHAN YANG MENIMPA WANITA
       
        Wanita adalah salah satu pihak yang rentan dalam berbagai masalah, diantaranya adalah masalah kekerasan, baik dalam dunianya yang single atau yang berkeluarga. Kekerasan yang dialami wanita ini berbagai macam, contoh kekerasan yang terjadi dalam ruang lingkup kekeluargaan, yang mana si suami selalu menganiaya si istri dengan berbagai pukulan yang berulang- ulang yang mengakibatkan keterbelakangan mental ( psikolog ) seorang istri.
        Selain kekerasan dalam rumah tangga, terdapat kekerasan lain yang menimpa wanita single seperti, kekerasan seksualitas. Dasar utama yang digunakan oleh seseorang dalam melakukan kekerasan seksual adalah munculnya stereotype kepada wanita yang dipandang lemah sehingga, dapat diperlakukan semena- mena oleh seseorang yaitu pria. Dalam UU no 23 tahun 2004, tentang pengelompokan jenis kekerasan yang dibagi menjadi 4 yaitu : kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran keluarga. Kekerasan ini sebagian besar berdampak pada kesehatan reproduksi wanita yang seharusnya mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
             Salah satu contoh gambaran kekerasan yang dilakukan pria kepada wanita adalah sebagai berikut :
                      • Ketika dalam sebuah keluarga dimana si istri diperlakukan tidak wajar, bagaikan memperlakukan binatang sebagai sarana pekerja non stop dalam urusan rumah tangganya, yang menyuruh si istri melakukan semua pekerjaan rumah sendirian dan dituntut cekatan tanpa istirahat.
        Ketika istri tidak mau melakukannya, suami melakukan tindak kekerasan fisik yaitu memukulnya berulang kali. Peristiwa ini menjadikan wanita tertekan dan mengalami keterbelakangan mental ( stress ), jika harus terus menerus diperlakukan seperti ini oleh pria (suami ). Dalam kasus lain, yang mana kekerasan ini berbasis gender dimana kekerasan ini menyangkut 3 pihak dan 1 pihak sebagai tersangka. Ketika dalam sebuah keluarga, suami tidak pernah memberikan nafkah pada istri, yang mana menjadikan istri enggan melakukan kewajiban – kewajibannya dalam berumah tangga. Hingga suatu saat suami memutuskan untuk selingkuh dihadapan istri.
         Tanpa basa basi istri melabraknya yang menjadikan istri melakukan pukulan pada wanita selingkuhan tersebut. Suami yang tidak terima akhirnya mengambil batu besar yang kemudian memukulnya pada si istri dan mengakibatkan si istri meninggal dunia. Pelaku utama dalam kasus ini adalah suami yang mana ia tidak pernah sepeserpun memberikan nafkah pada si istri, yang mengakibatkan istri enggan melaksanakan kewajibannya pada suami. Analisisnya, kekerasan berbasis gender adalah suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban masing- masing.
                 Tapi, suami tidak melaksanakan kewajibannya pada istri yang akhirnya menjadikan istri tidak mau memberikan semua haknya pada suami. Dan suami merasa selingkuh itu adalah hal yang sangat wajar, yang mana istri tidak memberikan hak suami maka, suami beranggapan bahwa selingkuh itu adalah hal yang wajar. Semestinya perselingkuhan merupakan kekerasan psikologis dan seharusnya istri bebas dari kekerasan. Bias gender juga muncul ketika istri justru bertengkar dengan wanita selingkuhan Karena dianggap yang bersalah adalah wanita selingkuhan tersebut.
        Tapi, dalam kasus di atas suamilah yang seharusnya disalahkan dalam kasus ini. Ini adalah salah satu kasus dimana kasus ini berbasis gender. Dapat disimpulkan kekerasan berbasis gender adalah dimana seorang suami tidak mau melaksanakan kewajibannya yang kemudian menjadikan istri tidak mau memberikan hak suami, kekerasan berbasis gender disini terjadi karena pemenuhan hak dan kewajiban yang salah kaprah.
       Pemahaman hak reproduksi dan pemenuhannya dimana reproduksi sebagai hal yang membedakan wanita dan pria sebagai fungsi kodrat wanita. Dan perlu diketahui semua akademika tersebut agar tercipta saling memahami dan mengurangi kekerasan terhadap salah satu gender yang dianggap merugikan gender tersebut, salah satunya adalah gender wanita. Kekerasan lain yang menimpa wanita selain kekerasan psikologis, kekerasan fisik, juga terdapat kekerasan seksual dimana kekerasan ini berdasarkan pada inginnya berhubungan seksual, Tapi pihak yang diajak menolak, kemudian menjadikan hubungan seks ini dipaksakan, dilecehkan setelah melakukan hubungan seks tersebut. Terdapat kekerasan seks lainnya yaitu pemerkosaan, masalah kekerasan ini juga sering sekali menimpa wanita. Pemerkosaan adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang yang berdasarkan karena inginnya mencari kepuasan seksual dengan cara paksa. Yang mana pihak korban merasa menjadi pihak yang merugi sekali, tanpa adanya tanggung jawab dari pihak pemerkosa.
         Tindakan pemerkosaan ini termasuk merendahkan harkat dan martabat seseorang. Dan perbuatan ini adalah perbuatan yang dilarang agama. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW, “ Setiap muslim diharamkan atas muslim lain, hartanya, kehormatannya, dan darahnya.” Demikian adalah beberapa permasalahan yang menyangkut wanita yaitu berupa kekerasan dalam bentuk apapun. Yang mana seorang wanita merasa menjadi pihak yang selalu dirugikan dalam berbagai masalah.
         Masalah lain yang ada kaitannya dengan wanita adalah masalah trafficking. Sebelum masuk dalam pembahasan perlu diketahui bahwa trafficking ini adalah permasalahan yang menimpa wanita termasuk juga anak-anak yang dalam permasalahan ini terdapat beberapa unsure diantaranya adalah karena unsure paksaan, penipuan, penyalah gunaan untuk tujuan eksploitasi dan ancaman kekerasan.
      Trafficking berarti “ Multi – Billion – Dollar – Industri. “ Dengan sindikat yang menyaingi penjualan obat – obat terlarang dan senjata illegal. Kasus trafficking ini adalah penjualan yang menjadi objek adalah wanita dan anak – anak, yang dapat menghasilkan banyak uang sehingga menjadikan minat yang besar bagi para trafficker. Trafficking merupakan pelanggaran HAM, mendasar yaitu pelanggaran yang berupa pemaksaan terhadap orang lain yang menyebabkan tidak dapat menentukan jalan hidupnya dengan baik selalu merasa diintimidasi dan selalu merasakan ketakutan.
        Trafficking ini mayoritas menimpa para wanita yang ingin bekerja di luar negeri sebagai TKI. Dilihat dari cara trafficker menipu dengan informasi yang tidak jelas. Mereka dipekerjakan dengan upah minim dan tidak layak, serta jenis pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang sudah disepakati. Terkadang perlakuan yang tidak pantas menimpa para calon TKI, yang mana para TKI tersebut menolak pemberangkatan dan menuntut haknya kembali. Trafficker yang geram akhirnya melakukan kekerasan, penganiayaan, pelecehan seksual, sehingga membuat para calon TKI menjadi pihak yang dirugikan. Beralih masalah trafficking yang menimpa anak – anak .
      Seorang wanita yang menjual anaknya, ia tega melakukan hal itu karena anak yang dilahirkan dari hasil hubungan terlarang yang dilakukan kekasih kepadanya dan ia tidak mau bertanggung jawab. Akhirnya seorang anak tersebut yang menjadi korban atas masalah ini. Dalam kasus lain, beberapa anak jalanan yang menjadi sasaran tepat mereka.
          Cara trafficker dilakukan sangat sederhana, dengan mengiming – imingi anak tersebut dengan permen atau selembar uang seribu, akhirnya mereka menuruti semua perkataan trafficker. Ini salah satu cara yang dilakukan trafficker untuk mendapatkan anak – anak yang diinginkan dengan dalih penipuan, kemudian berlanjut kepenculikan. Setelah semua anak – anak terkumpul, didata satu persatu dan menetapkan harga bagi mereka.
        Kemudian para trafficker menjualnya dengan cara trafficking tersebut. Dengan demikian anak – anak dan wanita adalah pihak yang rentan terhadap masalah trafficking. Pihak ini selalu merasa dirugikan dengan perlakuan trafficker yang seperti ini. Belum lagi dengan perlakuan yang tidak lazim seperti kekerasan, pelecehan seksual, dan penganiayaan.Selain itu sebagian besar korban trafficking adal;ah pihak yang mudah diperdaya trafficker karena sebagian berlatar belakang keluarga miskin, bahkan terlilit hutang, tidak berpendidikan dan keterampilan rendah. Kondisi yang seperti ini dimanfaatkan para trafficker sebagai pencetak kerja.
         Permasalahan lain yang menimpa wanita adalah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ), Ketika si suami mempunyai permasalahan pada tempat kerjanya , istri yang tidak tahu menahu dengan permasalahan si suami, menjadi korban pelampiasan atas permasalahan yang telah dialami suami di tempat kerjanya. Si istri tersebut dianiaya, dipukul, ditampar, bahkan sampai disiram air panas yang membuat kulit si istri mengelupas. Ini adalah perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan oleh suami pada istri yang mana terjadi hanya karena masalah dalam kerjanya bibawa dalam urusan rumah tangga dan akhirnya ( istri ) lah yang menjadi korban.
        Permasalahan lain ketika seorang suami di PHK dari tempat kerjanya. Sehingga kesehariannya hanya menjadi seorang pengangguran dan pulang pergi tanpa menghasilkan uang. Kebutuhan keseharian keluarganya ditanggung oleh istri yang hanya bekerja sebagai buruh cuci. Istri yang selalu mengeluh dan menasehati suami agar mencari pekerjaan yang dapat menghasilkan uang, bukan hanya berfoya – foya, yang menghabiskan semua uang hasil jerih payah istri dalam kerjanya. Suami yang tidak tahan dengan perlakuan istri yang selalu memarahinya, dia tidak terima atas pelecehan yang dilontarkan oleh istri kepada suami, akhirnya si suami mengambil minyak tanah kemudian menyiramkan minyak tanah tersebut keseluruh badan si istri dan membakarnya hidup – hidup. Kondisi istri yang terluka parah tidak dapat terselamatkan, dan pada saat kejadian itu si istri menghembuskan nafas terakhirnya. Ini adalah masalah yang awal dari semuanya adalah karena suami.
           Pihak yang seharusnya disalahkan adalah suami. Istri tidak salah demngan perlakuannya yang memarahi si suami yang tidak bersalah dengan perlakuannya yang memarahi suami yang tidak pernah mau berusaha mencari pekerjaan malah menghabiskan semua uang hasil jerih payah dari sang istri untuk berfoya – foya, mabuk – mabukan yang tiada hasilnya. Demikian kasus yang menimpa wanita yang posisinya berumah tangga. Begitu parahnya masalah yang dialami sehingga tidak ada sesuatu yang mampu memecahkan masalah wanita. Semakin bertambah masalah wanita, karena wanita sudah ditetapkan sebagai wanita yang lemah dan tidak berdaya yang mau menuruti semua keinginan pria demi kepuasan nafsu belaka. Wanita yang menjadi korban hanya terdiam dan meratapi segala masalahnya dengan bercucuran air mata membasahi seluruh sisinya. “ Dan kami hanya terdiam, meratapinya. Kami pasrah atas perlakuannya.” Hingga kini belum ada pihak yang dapat memecahkan masalah wanita tersebut, ataupun berfikiran dan mengakhirkan semua permasalahan wanita. Tapi, belum ada pihak yang sanggup mengatasinya, meskipun itu dari wanita itu sendiri ataupun peraturan hukum pemerintahan sekalipun.
              
             Dan aku renungkan, Bagaimana jika permasalahan ini menimpa ku, apa yang harus aku lakukan siapa yang akan aku salahkan dalam perkara ini Siapa . . . ? Aku merintih menangispun tiada guna jika hanya meratapi semua masalah yang melandaku Aku tidak dapat memecahkan masalah ini sendiri Orang yang selama ini menjadi sandarac bagi hidup aku atau musuhku sekarang Dia bukan orang yang lemah lembut. Yang memanjakanku dengan kasih mesranya. Ketika aku bersedih dan terluka , dia pelipur laraku jika memang dia adalah sandaran hati untuk hidupku Mengapa, masalah ini terjafdi padaku . . .?
         
           Mana janji yang pernah diikrarkan padaku di depan semua orang Termasuk kesaksiannya kepada Tuhan dia ingkari, Dia pernah berjanji bakal hidup senang dan duka bersamaku. Tapi, mengapa sekarang hanya aku yang mengalami duka tersebut. Aku rindu sosok orang seperti awal kita bertemu Aku rindu belai kasih mesranya. Aku menjadi seorang wanita yang selalu salah dalam segala perlakuanku. 
             
               Dimata dia aku selalu salah. Bagaimana caranya aku mengatasi masalah ini, jika sekarang aku dalam posisi wanita yang salah seperti itu, Menjadi wanita yang lemah dalam segala perlakuanku ? Ku panjatkan do’a, diheningnya suasana malam itu, Sepoi – sepoi angin membawa ketentraman dalam hati. Pangeran hidupku terlelap dalam suasana itu, Hanya ada aku yang merintih kesakitan hati, yang menimpa wanita malang seperti ku.
                      
                Ku menatap wajah polos dalam tidurnya. Di manis, dia pembangun semangat ku, ketika aku menyerah dan hampir terperangkap Tapi, . . . . . . Mengapa harus sepewrti ini yang harus dia lakukan padaku Sandaran hati ku berubah Ia bagai singa yang kelaparan dan butuh darah segar Guna mengenyangkan perutnya. Ingin ku pergi jauh dari hidupnya Maaf aku tidak dapat menjaga amanat ku Aku ingin seperti itu tapi, . . . . Kata hatiku berkehendak tidak Aku memutuskan untuk menjauhinya ,hilang dari pandangannya Agar dia puas dengan kemenangannya. 
                        
               Aku tidak tahu akhirnya seperti apa, . . ? Dan kisah ini ku jadikan inspirasi bagi khayalan ku semata. Bagaimana jika masalah ini benar – benar menimpaku . . . . . . Hanya Allah yang maha berkehendak. Aku serahkan segala permasalahan hidup ku pada – NYA
                       

                                       D. PARTISIPASI WANITA DALAM DUNIA POLITIK 
          
        Hak seorang wanita dalam bidang politik masih ada hubungannya dengan HAM, maka hak politik wanita tidak dapat dipisahkan dari HAM. Jika seluruh manusia baik pria atau wanita mempunyai hak asasi manusia maka, hak wanita disini ketika ingin bergelut dalam dunia politik juga diperbolehkan karena, memang hak politik adalah satu kesatuan dengan HAM.
          Partisipasi wanita dalam dunia politik erat kaitannya dengan usaha mempunyai akses wanita pada kekuasaan. Oleh karenanya hak dengan memiliki akses besar wanita dapat mencapai jabatan – jabatan dalam dunia politik dan juga pemerintahan. Pada pasal 65 ayat 1 UU tentang pemilu yang berbunyi “ Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota untuk setiap daerah pemilu dengan memperhatikan keterwakilan wanita sekurang – kurangnya adalah 30 % .“ Dalam bunyi pasal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keikutsertaan wanita dalam politik dan pemerintahan menurut peraturan dalam Negara diperbolehkan tapi, hanya 30 % kedudukan yang diwakilkan oleh wanita.
           Secara teoritik konstitusional tidaklah akan ada lagi kemungkinan menutup akses bagi wanita yang memasuki peran atau jabatan dalam pemerintahan. Dengan demikian baik wanita atau pria sama – sama memiliki peluang untuk memasuki dunia politik. Disini sudah jelas keterbukanya peluang luas bagi wanita untuk terlibat dalam proses politik, keterlibatan itu tidak hanya berupa inisiatif saja tapi juga tindakan proaktif parpol mencari kader wanita untuk duduk dalam struktur partai politik dari pendirian sampai kepengurusan. “ Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada istrinya, dan Allah maha perkasa lagi maha bijaksana .“ ( Q.S Al – Baqarah : 2 ) Ayat di atas telah menerangkan bahwa wanita dalam ruang politik disini mempunyai hak yang sama yaitu diperbolehkannya wanita menjadi pemimpin tapi dengan syarat – syarat yaitu pada kesempatan yang terbanyak dari para rakyatnya kita tidak dapat menutup mata akan adanya seorang wanita yang memang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
                Pemimpin ( kepala Negara ) memperbolehkan pria atau wanita asalkan mereka amanah dan didasari atas ketaatannya pada Allah SWT dan Rasulnya, memiliki kapabilitas, kuat dan mempunyai kemampuan untuk memimpin serta dipilih oleh suara mayoritas rakyatnya. Dalam beberapa contoh tokoh yang berperan dalam dunia politik adalah khofifah, yang mana keterlibatannya dalam politik penguasa yang menginginkan dirinya menjadi Gubernur Jawa Timur di bawah naungan NU. Pada putaran pertama khofifah mampu mengalahkan calon – calon pemimpin lainnya, ketika itu saat – saat dimana akan dimenangkan oleh khofifah terjadi kontrofersi yang menolak kepemimpinan wanita, hampir dipastikan beliau mampu menduduki kursi Gubernur tersebut, akhirnya pada putaran kedua beliau kalah. Tapi, setidaknya beliau mampu menunjukkan bahwa seorang wanita mampu bergelut dalam dunia politik, termasuk dalam kepemimpinan. Megawati adalah tokoh besar yang bergelut dalam dunia politik beliau dapat memimpin suatu pemerintahan dengan kekuatannya dalam kedudukannya menjadi presiden yang mana dalam kepemimpinan beliau mendapatkan dukungan penuh dan acungan jempol dari Gus Dur.
          Termasuk lagi seorang tutut, beliau adalah salah satu contoh paling besar dari kaum wanita yang kekuatan dalam lembaga politiknya diakui oleh Gus Dur pula. Terlepas dari keadaanya sebagai penyandang dana semua lembaga itu harus diakui memiliki posisi kelembagaan yang mengalahkan para pria.
         Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kepemimpinan wanita atau keterlibatan wanita dalam ranah politik mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keberadaan wanita banyak yang menganggap wanita hanya menopang dan bergantung. Kini wanita tampil dengan power heronya. Mampu menyaingi seorang pria biasa, bahkan bisa dipastikan ketika dalam pemilihan kepemimpinan umum wanita dapat memposisikan dirinya menjadi nomer satu, terbukti di Abad sekarang.  
                       
              Kami para wanita,… Menyerukan keberagaman ini Hidup dengan perjuangan Mati dalam kepemimpinan Terbukti dalam diri kalian semua Merah darahmu karena kalian berani Putih tulangmu karena kalian kuat Tahan banting dan pantang patah asa Berjuang untuk kesejahteraan hidup kalian Kami para wanita mendukungmu, 
          Para wanita,… Kuatkan tekat bak baja tegap  
                 
       
                                            E. PANDANGAN MENGENAI WANITA
       
           1. Tentang wanita yang rentan terhadap berbagai masalah Klaim yang melekat pada diri wanita adalah rentan terhadap berbagai masalh, dalam kehidupan wanita dianggap sebagai pihak yang menjadi pemicu munculnya masalah, maka sering kali wanita dimanfaatkan untuk tujuan kospirasi untuk menjatuhkan lawan. Dengan adanya isu perselingkuhan, pemerkosaan dan segala macamnya, wanita kerap dianggap cukup produktif untuk menciptakan masalah dan fitnah. Sekalipun dalam kenyataan tidak benar. Kaum wanita tidak rentan terhadap berbagai masalah tapi, justru banyak membantu menyelesaikan berbagai masalah. Kehadiran wanita juga pemberi berbagai penyelesaian masalah yang dihadapi anak – anak, suami, juga pihak yang lainnya.
          2. Tentang wanita yang dianggap lamban dalam berbagai pekerjaan Wanita dianggap sebagai pihak yang lamban dalam pekerjaannya. Kenyataannya, banyak wanita yang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dalam hitungan waktu yang relative cepat. Bahkan diberbagai sector industry sekalipun, wanita mampu melakukan kerja secara marathon dan dapat meninjukkan prestasi yang paling tinggi daripada pihak yang lain. Dalam sebuah perusahaan seorang wanita dapat juga cekatan terhadap tugas – tugas yang diterimanya. Terbukti banyak sekali karyawan – karyawan bahkan direktur utama sebuah perusahaan yang memegang adalah seorang wanita itu semua karena ketangguhannya dalam menjalankan tugas, serta cepat tanggap dan tepat dalam perlakuannya.
          3. Tentang wanita yang dianggap tidak bijaksana dalam suatu hal Mitos yang beredar adalah wanita dianggap pelaksana dari apa yang telah diputuskan oleh pria. Namun, mitos ini telah dipecahkan oleh semakin banyaknya hakim wanita pemutus kebijakan dalam pengadilan. Dalam urusan lainnya, wanita sebagai pemicu berlangsungnya kesuksesan dalam berumah tangga, karena pengaruh kepemimpinanwanita sebagai pemutus kebijakan terhadap keluarganya seperti, ketika anak sedang dalam keadaan sakit atau sedang dalam suatu permasalahan maka, rujukan yang tepat tertuju pada wanita yaitu seorang wanita ( ibu ). Tidak asing lagi jika keharmonisan keluarga terletak pada kebijakan seorang wanita ( ibu ). Wanita dapat memutuskan masalah, dapat bijaksana dalam dua permasalahan ataupun perbedaan, dapat memimpin suatu kesatuan yang kelak dapat tercapai suatu kesuksesan dalam sebuah kekuatan. Itulah wanita masa kini, tetap diberadakan kesetaraan Gender dalam berbagai bentuk permasalahan.
                           

                                                               PENUTUP
           
       Wanita diciptakan oleh Allah SWT semata – mata untuk mendampingi pria. Meski demikian, bahkan menjadikan wanita selalu dikalahkan dan dianggap sebagai pihak yang rendahan kaum pria. Sesungguhnya Allah meninggikan kedudukan wanita dengan tiga derajat banding satu dari pria. Sungguh mulia sekali kedudukan wanita tersebut, terbukti dalam diri wanita. Seorang wanita yang menjadi pemegang penuh kekuasaan urusan rumah tangga, pemutus kebijaksanaan dalam masalah keluarga termasuk pada masalah seorang anak.
         Bahkan  dalam dunia politik dan publikasi seorang wanita tidak ingin kalah dengan pria. Sekarang seorang wanita banyak yang bergelut dalam dunia ini, terbukti banyak pemimpin – pemimpin atau sekedar karyawan dalam sebuah perusahaan yang di huni oleh seorang wanita.
          Oleh karenanya, wanita tidak mau diklaim sebagai wanita yang lemah dan hina dimata pihak lainnya. Karena, wanita masa sekarang bukan yang seperti dulu. Wanita yang kuat tahan banting, dapat melakukan pekerjaan yang menyamai kaum pria. Itulah wanita masa kini. Salam Pemberdaya Wanita,…  
            

                                                      DAFTAR PUSTAKA


           1. Al – Fikrah. 2009. “ Presiden, siapa yang punya “. Gresik. Al – Fikrah.
           2. M.N, Ibad. 2011. “ Kekuatan perempuan dalam perjuangan Gus Dur dan         Gus        Miek “. Yogyakarta. Pustaka Pesantren.
           3. Muawannah, Elfi.2009. “ Pendidikan Gender dan hak asasi manusia “. Yogyakarta. TERAS.
           4. Mubin, Nurul. 2008. “ Semesta keajaiban Wanita “. Yogyakarta. DIVA Press.
           5. Sholihatin, Siti. 2007. “ Wanita dan Media Masa “. Yogyakarta. TERAS.
           6. Hadi, Murtadho. 2010. “Ratu kalinyamat “. Yogyakarta. Lkis.

          
    
               
             
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 catatan nieajah. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates