RSS

HANUM Sayap – Sayap Perlawanan karya Mustofa W. Hasyim.



        Novel ringan namun bermakna ini mengisahkan perjuangan anak-anak muda bersama masyarakat pinggiran yang ingin mandiri secara ekonomi dengan berusaha mengobarkan perlawanan secara terus – menerus terhadap proses penjajahan ekonomi. Perjuangan dimulai ketika mereka menyadari telah menjamurnya mall yang menggerus satu per satu pasar tradisional. Kondisi ini tak hanya terjadi di kota besar, tapi juga ke pedesaan. bisa disimak di Vivanews.com, 20 Juli 2010 bahwa ternyata Jakarta adalah kota dengan mall terbanyak di dunia !. Guiness Book of Records wajib mencatatnya. Pusat belanja atau mal di Jakarta sudah tumbuh di luar kendali, kini jumlahnya mencapai 170 lebih dan telah melebihi batas ideal dari jumlah penduduknya.


Nb: ironis melihat banyak novelist unggul yang memilih genre cinta dan pendidikan terutama horror tapi lebih banyak menerima pengharga'an dan beasiswa luar negri (padahal setelah mereka pulang ke tanah air dengan tangan hampa tanpa perbaikan apapun dalam dunia perfilm'an). banyak tawaran film layar lebar siap edar tapi kenapa setiap ada film genre ekonomi bangsa jarang masuk layar lebar bahkan tak pernah ada.


SUPER MARKET
Song by Hari Widi (Gatel Band)

Albamart punya konglomerat.
Intomart punya konglomerat.
Iparmart punya konglomerat.
Kepung warung tetanggaku sekarat.

Nazar Mall punya sang Koruptor.
Gayus Mall punya sang koruptor.
Inong Mall punya sang koruptor.
Mendesak pasar rakyat gulung tikar.

Inilah penjajahan masa kini.
Kurcaca sukses curangi kurcaci.
Penguasa pura-pura buta-tuli.
Yang penting lancar setoran upeti.

Mengapa kita alergi belanja ?
Di pasar rakyat dan warung tetangga.
Mengapa kita tega bahkan bangga ?
Redupkan pijar asa sudra jelata.

Inilah realita ironis tragis.
Kurcaci bangga hidup konsumeris.
Pantaslah jika krisis smakin kronis.
Ibu pertiwi sedih dan menangis…

Mengapa kita senang bahkan girang ?
Saksikan si gurem mampus terjengkang.
Mengapa semua gila alias sinting ?
Mendukung para koruptor money laundering.


Maskumambang – W.S. Rendra

Kabut fajar menyusup dengan perlahan
bunga Bintaro berguguran di halaman perpustakaan
di tepi kolam, di dekat rumpun keladi
aku duduk diatas batu melelehkan airmata

Cucu-cucuku
zaman macam apa,
peradaban macam apa
yang akan kami wariskan kepada kalian.

Jiwaku menyanyikan lagu maskumambang
kami adalah angkatan pongah
besar pasak dari tiang.

kami tidak mampu membuat rencana menghadapi masa depan,
karena kami tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku masa lalu
dan tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku masa kini
maka rencana masa depan hanyalah spekulasi, keinginan, dan angan-angan

Cucu-cucuku
negara terlanda gelombang zaman edan
cita-cita kebajikan terhempas batu
lesu dipangku batu
tetapi aku keras bertahan
mendekap akal sehat dan suara jiwa
biarpun tercampak diselokan zaman

Bangsa kita kini
seperti dadu terperangkap dalam kaleng hutang
yang dikocok-kocok oleh bangsa adi kuasa
tanpa kita bisa melawannya
semuanya terjadi atas nama pembangunan
yang mencontoh tatanan pembangunan di zaman penjajahan
Tatanan kenegaraan dan tatanan hukum
juga mencontoh tatanan penjajahan
menyebabkan rakyat dan hukum hadir tanpa kedaulatan
Yang sah berdaulat hanya pemerintah dan partai politik

o comberan peradaban,
o martabat bangsa yang kini compang-camping
negara gaduh, bangsa rapuh
Kekuasaan kekerasan meraja lela
Pasar dibakar, kampung dibakar,
gubuk-gubuk gelandangan dibongkar
tanpa ada gantinya
semua atas nama tahayul pembangunan.

restoran dibakar, toko dibakar, gereja dibakar,
atas nama semangat agama yang berkobar
Apabila agama menjadi lencana politik
maka erosi agama pasti terjadi
karena politik tidak punya kepala,
tidak punya telinga, tidak punya hati,
politik hanya mengenal kalah dan menang
kawan dan lawan,
peradaban yang dangkal

Meskipun hidup berbangsa perlu politik,
tetapi politik
tidak boleh menjamah kemerdekaan iman dan akal
didalam daulat manusia
namun daulat manusia
dalam kewajaran hidup bersama di dunia
harus menjaga daulat hukum alam,
daulat hukum masyarakat
dan daulat hukum akal sehat

Matahari yang merayap naik dari ufuk timur
telah melampaui pohon dinding
udara yang ramah menyapa tubuhku
menyebarkan bau bawang yang digoreng di dapur
berdengung sepasang kumbang yang bersenggama
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 catatan nieajah. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates